Program POCC, Pelabuhan Tanjung Perak Mampu Persingkat Waktu Layanan Hingga 15 %

SURABAYA, BERKASNEWS.COM–Guna meningkatkan pelayanan yang prima Pelabuhan Tanjung Perak menerapakan program port Operations Command  Center (POCC), yang sudah diaplikasukan mulai desember tahun 2018 kemarin.
Alhasil Pelayanan jasa kepelabuhanan di Tanjung Perak, kini mampu dipersingkat hingga 15% dari rata-rata waktu yang sebelumnya berkepanjangan dan berjam-jam.

Klaim kecepatan pelayanan tersebut terbukti, setelah PT Pelindo III (Persero) mengevaluasi pelaksanaan Port Operations Command Center (POCC) tidak lama ini.

“Hasil dari evaluasi 100 hari penerapan POCC di Pelabuhan Tanjung Perak, pelayanan lebih efisien dan terpusat. Karena, POCC yang juga terhubung dengan Inaportnet ini mengintegrasikan layanan mulai dari pelayanan kapal, barang, penerbitan nota tagihan, dan jasa pendukung lainnya,” kata Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, belum lama ini

Hasilnya beberapa layanan, seperti waktu verifikasi permohonan pelayanan mampu dipercepat menjadi 0,3 jam dari durasi layanan yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga 1,17 jam. Selain itu, waktu tunggu pelayanan dari yang semula 13,57 menit menjadi 11,34 menit. “Termasuk, waktu pergantian kapal di dermaga dari 4,42 jam menjadi 3,93 jam,” ujarnya

Percepatan waktu layanan tersebut, meyakinkan Pelindo III mempersiapkan pengaplikasian program pelayanan digital POCC di pelabuhan lain di wilayah kerja perseroan. Nantinya, POCC menjadi bagian dari Integrated Billing System (IBS) yang rencananya diterapkan di wilayah kerja Pelindo I-IV. “Pertengahan tahun ini, sistem layanan POCC akan diuji coba ke seluruh pelabuhan,” kata Putut.

Melalui penerapan sistem layanan terpadu berbasis digital ini, seluruh pelabuhan di Indonesia akan terhubung dalam satu layanan yang terintegrasi. Menurutnya, pengguna jasa cukup mengakses satu portal untuk berbagai jenis pelayanan dari Sabang sampai Merauke. “Semangatnya, ke depan seluruh pelabuhan di Indonesia terhubung dalam satu layanan,” harapnya

Minto, petugas perencanaan penambatan kapal PT Pelni mengaku, pelayanan digital yang diterapkan Pelindo III ini memudahkan pengguna jasa dalam proses percepatan kinerja. Sebelumnya, aku Minto, harus ke pelabuhan untuk melakukan koordinasi terkait kebutuhan pelayanan, seperti layanan kapal pandu dan tunda, tambatan di dermaga, serta peralatan bongkar muat.

“Dulu, saya harus datang ke pelabuhan untuk rapat bersama dengan para penyedia jasa. Padahal, saya tinggal di Tretes yang jauhnya sekitar 70 km dari Tanjung Perak. Sekarang, bisa dengan meeting online. Kalau ada masalah tinggal telepon POCC,” ungkap lelaki 54 tahun yang sudah 11 tahun bertugas di operasional tambatan ini.

Hal senada juga dikatakan Yusuf Iskandar (38). Sebelum ada layanan digital, kata petugas PT Suntraco ini, pengguna jasa bisa terkena denda karena terlambat mengurus perubahan permohonan layanan. Terlebih jika terjadi di malam hari, pengurusan dokumen perubahan relatif lama karena butuh waktu untuk menginformasikan ke petugas yang berwenang.

“Misalnya karena jadwal kapal sandar berubah. Kalau terlambat mengurus perubahan permohonan layanan, bisa kena denda,” akunya (han/hum)

Facebook Comments